Perjalan kami mulai dari medan menuju bukit lawang dengan menggunakan mini bus,
yang mana bus tersebut kami sewa untuk mengantarkan kami dari medan
menuju bukit lawang.perjalanan dari medan
menuju bukit lawang memakan waktu sekita 3 jam perjalanan. sesampainya di
bukitlawang kami pun langsung menuju hotel yang sudah kami pesan sebelumnya
untuk tempat peristirahatan kami agar kami dapat melakukan perjalanan untuk ke
esokan harinya.
sesampainya disana kami langsung
mengurus perijinan agar kami dapat memasuki kawasan taman nasional gunung
leuser (TNGL), agar keesokan harinya kami dapat melakukan perjalan untuk
melihat orangutan di habitat aslinya. setelah kami mendapatkan perijinan untuk
memasuki kawasan TNGL, kami pun mendapatkan informasi tentang orangutan yang
berada di kawasan TNGL, bahwasanya setiap pagi hari jam 09:00 salah seorang
petugas akan memberikan makanan kepada orangutan tersebut dan kami pun langsung
menggali informasi tersebut agar memudahkan perjalanan kami ke esok harinya.
Di pagi hari kami pun bergegas untuk memulai perjalanan, tak lupa kami pun
menyepatkan diri untuk sarapa pagi yang di sediakan pihak hotel, sebelum kami
melakukan perjalanan. untuk menuju tempat habita
orangutan dengan berjalan kaki dari hotel tempat kami menginap dengan waktu
sekita 45menit.
Kami pun memulai perjalan ini, perlahan kami berjalan sambil
berbagi informasi yang telah kami dapatkan semalam, kami harus menyeberangi
sungai dengan perahu yang telah di sediakan, kami juga harus berjalan memasuki
hutan teropis dengan medan
yang mendaki dan sedikit terjal serta melehkan dan menguras tenaga kami di
kawasan taman nasional gunung leuser (TNGL).
namun perjalan ini pun kami
lewati dengan semangat yang tinggi agar kami dapat bertemu langsung dengan
orangutan di tempat aslinnya yaitu hutan teropis.di perjalanan kami juga
bertemu dengan petugas pembawa makan untuk orangutan dan juga beberapa orang
pengunjung baik itu turis lokal maupun turis mancanegaran yang juga datang
untuk melihat orangutan tersebut.
Akhirnya kami sampai di tempat dimana tempat tersebut itu
adalah tempat untuk pemberian makanan orangutan yang telah disediakan
(feeding), dan kami pun siap menunggu petugas yang akan memanggil orangutan
tersebut. setelah beberapa lama petugas memanggil orangutan tersebut dan
akhinya orangutan pun mulai muncul satu persatu
dari pepohonan, dan langsung si petugas tersebut memberikanmakanan yang
di bawanya. kami juga melihat salah seekor bayi orangutan yang berada dalam
genggaman sang induk orangutan, bayi itu sangat lucu dan menarik perhatian
kami.
para petugas pemberi makan pun
langsung memberikan makanan kepada induk orangutan tersebut, kami melihat induk
orangutan pun memberikan makanan kepada bayi kecilnya. Tak lama kemudian salah
seekor gibon datang dan berusaha menghampirin orangutan untuk mengambil sedikit
makan yang di miliki orangutan tersebut, namun dengan berusaha mengalihkan
perhatian orangutan itu sang gibon tak berhasil untuk mendapatkan sedikit
makana tersebut, akan tetapi sang gibon pun tetapa berusaha untuk
mendapatkanya. Tidak lama kemudian salah seekor orangutan jantan lainnya pun
muncul dari pepohonan untuk mendapatkan makanan, dan sang petugas pun langsung
memberikan kepada orangutan jantan tersebut, tak lama induk dan bayi kecil
orangutan pun bergegas pergi ke tempat lain, namun sang gibon pun tetap di situ
untuk mendapatkan makanan. dengan kelincahan yang di miliki sang gibbon tak lama
orangutan jantan pun ikut di ganggu sang gibon, namun orangutan itu pun
langsung mengusir gibon.
usaha yang dilakukan seekor
gibon tetap tidak membawakan hasil baginya, gibon pun tak mendapatkan makanan
dari orangutan tersebut. tak lama juga si jantan orangutan itu pun bergegas
pergi membawa makanan yang dimilikinya. kami melihat orangutan tersebut secara
langsung yang hidup di dalam hutan teropis di kawasan taman nasional gunung
leuser (TNGL), dan kami pun tak lupa untuk langsung mengabadikan moment
tersebut yang mana akan menjadi pengalam yang sangat luar biasa bagi kami,
dimana kami dapat langsung untuk melihat orangutan di dalam hutan teropis yaitu
habitat orangutan tersebut. sebab waktu untuk melihat pemberian makan orangutan
tersebut tidaklah lama, dan kami pun langsung bergegas untuk meneruskan
perjalanan kami.
setelah puas melihat orangutan
kami pun meneruskan perjalanna dengan mencoba bermain air dan mengarungi sungai
dengan sebuah ban ( orang lokal menyebutnya Cubing) kami pun bergegas untuk
turun ke bibir sungai, sebab salah seorang teman sudah menunggu di bibir sungai
dengan beberapa ban yang sudah kami pesan sebelumnya. dan kami pun memulai
pengarungan kami, satu persatu kami pun menaiki ban yang kami pesan sebelumnya
untuk mengarungi sungai bahorok.
satu persatu ban yang kami duduki pun mulai
menghanyutkan kami menuju hilir sungai, namun sungai ini juga melewati hotel
tempat kami menginap. Sehingga perjalanan kami pun berhenti dan beristirahat di
depan hotel tempat kami menginap sambil mengepak barang yang kami bawa agar
tidak basah di perjalanan dan juga kami mengikat dan menyatukan ban kami satu
persatu agar kami semua dapat menaiki ban yang sudah kami satukan tersebut.
pengarungan kami ini berjarak
sekitar 5 km dan memakan waktu sekita 2 jam pengarungan dari hotel tempat kami
menginap dengan pemandangan yang sangat mempesona dan menyegarkan mata. di
tengah pengarungan ini, ban yang kami naikin itu terbalik sehinggan membuat
kami harus terhempas dari ban tersebut, namun itu tidak membuat kami menjadi
takut dan perjalanan kami harus berhenti, tetapi membuat kami menjadi lebih
waspada akan berbagi hal. ditengah perjalanan kami pun berhenti untuk
beristirahat sambil menikmati makana
ringan dan buah-buahan yang segar seperti nanas,mangga dan pisang yang kami
bawa layaknya seorang petualang.
setelah cukup beristirahat dan
kami pun meneruskan pengarungan kami untuk menuju hilir sungai bahorok yang
mana tempat pemberhentian pengarungan kami. sesampai kami di tempat
pemberhentian kami pun langsung mengangkat ban yang kami naikin ke atas, dan
beristirahat di sebuah rumah makan. kami pun langsung memesan makanan dan
minuman yang segar-segar agar dapat mengembalikan tenaga kami yang hilang di
dalam perjalanan kami. setelah cukup untuk bersantai, kami pun meyewa sebuah
mini bus untuk membawa kami serta barang-barang bawaan kami kembali ke hotel tempat kami menginap.
ke esokan harinya kami memutuskan
untuk cek out dari hotel tempat kami menginap, agar kami dapat merasakan
bagaimana rasanya bermalam di dalam hutan kawasan taman nasional gunung leuser
(TNGL). kami pun bergegas untuk mempersiapkan seluruh perlengkapan dan
keperluan yang harus kami bawa kedalam hutan, seperti tenda, matras, kantung tidur serta peralatan
untuk memasak serta barang-barang lainnya yang kami rasa layak untuk di bawa ke
dalam hutan. Dan sebagian barang-barang yang di bawa dari medan kami titip di hotel tempat kami
menginap, agar membuat perjalan kami lebih mudah dan tidak menyulitkan di dalam
perjalanan ini. setelah semua peralatan dan
perlengkapan yang kami butuhkan siap untuk dibawa, kami pun didatangi seorang
teman sebut saja namanya Hendro, ia yang akan menjadi pemandu jalan kami untuk
kedalam hutan.
Hendro adalah masyarakat bukit lawang dan ia juga orang yang tinggal
di pinggiran hutan taman nasional gunung leuser (TNGL). hendro pun langsung
menanyakan kesiapan kita untuk melakukan perjalanan, dan kita pun merespon
petanyaannya itu dengan menyatakan bahwa kita sudah siap untuk melakukan
perjalanan.
Dengan tidak menunggu waktu lebih lama lagi kita pun bergegas untuk
meninggalkan hotel dan melanjutkan perjalan ke dalam hutan tersebut, dan kami
pun mulai berjalan dengan membawa semua peralatan dan perlengkapan. kami harus
melewati medan
yang cukup berat seperti harus mendaki bukit-bukit, menuruni lembah, dan bahkan
kami harus menyeberangi sungai.
Di tengan perjalanan kami juga
melewati rumah yang mana rumah tersebut adalah rumah hendro yang berada di
pinggir sungai dan kami pun sempatkan untuk beristirahat di sana. Setelah cukup untuk beristirahat kami
juga meneruskan perjalanan untuk sampai ke tempat tujuan kami. Dalam perjalanan
kami pun banyak menemukan berbagai binatang seperti berbagai jenis
burung-burung, ular, pacet kupu-kupu, dan berbagai serangga serta sesekali
monyet dan orangutan, dan juga dan berbagai jenis tumbuh-tumbuhan yang menarik
hati kami.
setelah beberapa lama perjalan kami pun sampai di tempat tujuan kami
tepatnya di pinggiran salah satu aliran sungai kecil didalam kawasan taman
nasional gunung leuser. Kami tiba di lokasi dengan waktu
yang sudah menjelang sore hari, dan sangat
melelahkan kami didalam perjalanan ini, kami pun dengan tidak membuang
waktu lebih lama lagi, kami pun langsung bergegas untuk membuat tempat
peristirahatan kami layaknya seperti shelter didalam hutan.
Dimana shelter
tersebut adalah untuk tempat pemberhentian dan peristirahat kami, kami juga
segera memulai kegiatan dengan membagi tugas, ada yang mempersiapkan tenda, ada juga yang sedang membersihkan diri
di sungai , ada juga yang mempersiapkan makanan untuk makan malam kami. Setelah
semua kegiatan selesai dengan baik dan kami pun bersantai sambil menikmati
makan malam yang sudah siap untuk di makan, sumua kegiatan ini kami lakukan
bersama-sama sambil berbagi informasi satu dengan yang lain agar semua lebih
menyenangkan.
Di pagi hari salah seorang teman
yang sudah bangun, ia pun langsung mulai melakukan aktivitasnya dengan
mendidihkan air dan membuat sarapan buat kami di pagi hari. Setelah semua itu
selesai di lakukannya ia pun segera menyapa
kami dengan mengucapkan selamat pagi…. Kami pun mebalasnya dengan ucapan
pagi sambil tersenyum kepadanya. Dan kami pun memulai aktivitas kami, ada yang
langsung turun ke dalam air dan bermain disana dan ada juga yang sedang menikmati teh dan kopi
yang hangat sambil duduk bersantai di batu sungai dan ada juga yang sedang
menikmati sarapan pagi.
Disana kami semua menghabiskan
waktu untuk bersantai dan menikmati sejuk dan segarnya udara pagi serta kicauan
burung-burung bernyanyi sambil bermain air sungai yang cukup dingin di kawasan
taman nasional gunung leuser (TNGL). Di selah itu kami juga menyempatkan diri
untuk menelusuri hulu sungai untuk melihat orangutan tersebut, ternyata kami
dapat melihat sekelompok orangutan yang sedang melintas tepatnya di atas kepala
kami diantara pepohonan. Kami pun memperhatikan orangutan tersebut satu persatu
yang melintas tepat di atas kami, setelah sekelompok orangutan itu melintas dan
menjauh dari kami, dan kami pun segera kembali dan berkumpul bersama
teman-teman yang sedang bersantai.
Kami juga segera berbagi
informasi yang telah kami lihat disana kepada teman-teman agar mereka juga tahu
apa yang kami lihat di atas sana.
Dengan informasi yang kami dapatkan, hendro pun merespon informasi kami, ia pun
menyatakan bahwasannya lokasi yang kami lihat tersebut bener-bener rute atau
lintasan orangutan tersebut. Ia juga memberitahu ke pada kami bahwa daerah ini
memang habitat orang utan tersebut, ia juga memberitahu tempat di mana
orangutan tersebut sering kali berkumpul dan mendirikan sarang bagi orangutan
tersebut. Ia menjelaskan kepada kita bahwa tepat di belakang rumahnya sering
kali melihat orangutan bermain, disana ada sebuah goa batu yang letaknya tepat
di belakang rumahnya itu ada sarang orangutan tersebut. Goa
tersebut di berinama goa batu kapal, yang konon katanya kalau dilihat seperti
kapal. Untuk melihat habitat orangutan tersebut kita harus berjalan melewati
lorong-lorong yang ada di goa tersebut.
Dengan informasi yang di berikan
hendro kepada kami, kita dan teman-teman langsung merespon informasi yang di
berikan hendro. Setelah menghabiskan waktu dan bersantai sambil berbagi
informasi kami bersama teman- teman langsung berinisiatip untuk menuju goa batu
kapal tersebut. Kita segera berkemas dan membereskan semua perlengkapan dan
barang-barang bawaan kita untuk menuju ke goa batu kapal agar dapat melihat
keberadaan orangutan tersebut. Setelah semua peralatan dan
perlengkapan yang kami kemas dan bereskan
siap untuk dibawa, dengan tidak menunggu waktu lebih lama lagi kita pun
bergegas untuk meninggalkan shelter yang sudah kami buat semalam. Kita mulai
berjalan perlahan menuju goa batu kapal dengan melewati aliran sungai yang
berbatu dan licin, dan akhirnya kita pun sampai di rumah hendro.
Kita
meninggalkan beberapa barang-barang bawaan, dan hanya membawa beberapa barang
saja, seperti peralatan untuk masak dan sedikit perbekalan makanan serta air
yang cukup untuk kita disana, sebab nantinya kita akan makan di dalam kawasan goa tersebut. Setelah siap dengan peralatan
yang akan kami bawa, kita pun meneruskan perjalanan dengan perlahan memasuki
lorong demi lorong yang terdapat di dalam goa batu kapal agar dapat melihat
sarang orangutan tersebut. Dari bawah kami berjalan perlahan kami pun menemukan
tempat dimana sekumpulan orangutan tersebut sedang bermain , dan kami pun
langsung mengabadikan momen tersebut.
Kami berada sangat dekat dengan
sekumpulan orangutan tersebut, dimana kami tepat berada di dasar goa, sedangkan
sekumpulan orangutan tersebut tepat diatas kami di pepohonan mulut goa. Dengan
sabar kami pun memperhatikan gerak gerik dari orangutan tersebut, dan salah
satu dari kami mencoba untuk memanggil dengan mengeluarkan unyi-bunyian yang
menyerupai bunyi orangutan tersebut, dan ternyata orangutan itu pun langsung
membalas bunyi-bunyian yang dikeluarkan salah seorang teman kami. Setelah
beberapa lama kita berada dekat dengan orangutan tersebut, dan kita pun
memutuskan untuk menjauh dari orangutan tersebut. Kita pun mulai berjalan perlahan
untuk meninggalkan tempat tersebut dan berpindah kesisi lain dari goa tersebut
untuk beristirahat dan sambil bersantai.
Kita harus jauh dari orangutan
tersebut agar mereka tiga merasa terganggu dengan kita, sebab kalau kita masih
dekat dengan sarangnya dan melakukan aktivitas seperti memasak, maka orangutan
tersebut akan terganggu dengan bau-bauan yang kita timbulkan. Oleh karena itu
kita memutuskan untuk menjauh dari sarang orangutan tersebut. Dan kita pun
sampai di sisi goa yang lain dan kami memutuskan untuk beristirahat dan makan di
sana. Dengan perjalanan yang cukup
melelahkan dan menguras tenaga serta mebuat perut kami laper, kita mulai
mengeluarkan satu persatu perbekalan yang sudah kita bawa, dan juga
memasak makan yang siap saji untuk
mengisi perut yang laper. Setelah semua yang kami masak selesai, dengan tidak
menunggu-nunggu waktu lagi, kami pun siap untuk menyantap makanan yang sudah
siap untuk di santap. Setelah semua teman-teman selesai makan, kami pun langsung
besantai dan berbagi informasi kembali sambil membereskan kembali peralatan dan
perbekan yang kami bawa tadi.
Disini hendro juga menyarankan
agar malam ini kami tinggal di rumahnya dan tidak menginap di dalam hutan,
sebab rumahnya juga berada di pinggiran hutan taman nasional gunung leuser
(TNGL) dan hendro hanya tinggal sendiri di rumahnya. Dengan saran yang di
berikan hendro itu, kami pun bersepakat agar malam ini kita tinggal di rumah
hendro dan tidak lagi di dalam hutan, sebab rumah hendro juga berada tepat di
batas kawasan taman nasional gunung leuser (TNGL). Setelah semua kesepakatan
telah di setujui dan berjalan dengan baik, kami pun memutuskan untuk kembali ke
rumah hendro sebelum sore hati tiba.
Kami pun kembali berjalan
dengan perlahan menuju rumah hendro, sesampainya kami di sana sebagian dari kami pun langsung
membersihkan diri disungai, ada juga yang hanya bersantasi saja sambil menunggu
malam. Disini kami menghabiskan malam dengan bernyanyi bercerita dan berbagi
informasi satu dengan lainnya. Sebab malam ini adalah malam terakhir bagi kami
berada di bukit lawan, dikarenakan keesokan
harinya kami harus pergi dari sini untuk melanjutkan perjalanan. Di pagi hari yang cerah ini kami
pun terbangun dari tidur dan kembali beraktivitas, salah satu dari kami pun
langsung mendidihkan air untuk membuat teh dan kopi, serta membuatkan sarapan
pagi bagi kami, dan yang lain pun segera membereskan perlengkapan kami.
Sarapan
pagi kami hari ini adalah bubur yang terbuat dari pulut hitam, santan kelapa
dan gula aren ditambah sedikit jahe yang membuat rasanya menjadi gurih dan
lezat. Setelah semua peralatan dan
perlengkapan kami bereskan, kami pun perlahan
meninggalkan tempat ini menuju hotel tempat penitipan barang-barang yang
tidak kami bawa kedalam hutan, dan dari sana
pula kami meninggalkan bukit lawang taman nasional gunung leuser( TNGL).
Perjalanan ini semua berjalan
dengan baik dan menyenangkan bagi kami, kami mendapatkan apa yang kami cari dan
rasakan disini.